Kemiskinan: Akar Prahara Kekerasan Sosial
Kemiskinan bukan sekadar masalah ekonomi, tetapi juga menjadi faktor pemicu signifikan bagi tingginya kasus kekerasan di masyarakat. Keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar, minimnya peluang kerja, serta ketiadaan pendidikan yang layak menciptakan tekanan psikologis dan frustrasi mendalam. Dalam kondisi ini, keputusasaan seringkali mendorong individu atau kelompok untuk mengambil jalan pintas, bahkan hingga melakukan tindakan kekerasan.
Stres finansial yang berkepanjangan dapat memecah belah keharmonisan rumah tangga, memicu kekerasan domestik sebagai luapan emosi. Di tingkat komunitas, persaingan sengit atas sumber daya yang langka dapat berujung pada konflik, perkelahian, hingga kejahatan jalanan seperti pencurian dan perampokan. Kekerasan menjadi alat untuk bertahan hidup, menunjukkan dominasi, atau sekadar ekspresi kemarahan terhadap ketidakadilan struktural.
Oleh karena itu, mengatasi kemiskinan bukan hanya tentang memberikan bantuan ekonomi, melainkan juga investasi jangka panjang pada martabat manusia, pendidikan, dan penciptaan peluang yang adil. Dengan memutus rantai kemiskinan, kita juga secara fundamental mengurangi salah satu akar paling dalam dari kekerasan, menuju masyarakat yang lebih aman dan damai.
